Cianjur, Banyak kalangan yang menginginkan band rock asal Surabaya, yakni Boomerang, bisa bangkit kembali atau meramaikan lagi belantika musik rock tanah air. Harapan ini khususnya disuarakan lantang oleh para fans Boomerang, yang akrab disapa Boomers.
Setidaknya hal itu terungkap pada acara Gathering Boomers Indonesia yang diselenggarakan di Villa Coolibah, Kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari, tanggal 22-24 Juli 2022 ini dihadiri sejumlah mantan personel Boomerang, antara lain John Paul Ivan, Faried Martin, dan Andi Babas. Turut hadir pula Louretta Limahelu, istri mendiang Hubert Henry Limahelu.
Keterangan Fhoto:Faried Martin (drum), Andi Babas (vokal), dan John Paul Ivan (gitar) melakukan jam session dengan membawakan lagu-lagu hits Boomerang pada acara malam puncak Gathering Boomers Indonesia ke-12 di Kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2022).
Pada sesi diskusi di acara gathering tersebut, salah satu peserta menanyakan, apakah ada kemungkinan Boomerang bisa reuni kembali? Perlu diketahui, kondisi Boomerang saat ini kosong atau tidak lagi memiliki personel, sepeninggal sang bassist, Hubert Henry yang tutup usia pada tahun lalu sebagai penggawa terakhir karena member lainnya telah mengundurkan diri terlebih dahulu.
John Paul Ivan, gitaris Boomerang periode 1994-2005 yang juga salah satu inisiator terbentuknya Lost Angel, band cikal bakal Boomerang, menjelaskan bahwa Boomerang saat ini menjadi milik semuanya, baik itu fans maupun pecinta musik.
“Sepeninggal Henry, saya dan yang lainnya (mantan personel) tidak punya hak lagi untuk bagaimana Boomerang ke depannya, karena sudah menjadi outsider atau bagian pihak luar (dari Boomerang),” ungkapnya di Cianjur, Sabtu (23/7).
Menurut pria berambut kriwil itu, dirinya mengapresiasi kepada seluruh Boomers di manapun berada yang tetap menggaungkan karya-karya Boomerang. “Saya ucapkan terima kasih banyak, karena masih cinta Boomerang hingga saat ini, dan setia menjadi Boomers, apalagi yang ikut dalam komunitasnya. Saya sangat salut kepada loyalitas mereka,” ujar Ivan yang saat ini menjadi gitaris Take Over.
Terkait reuni Boomerang, Ivan mengemukakan, dirinya tidak bisa memprediksi hal itu kapan bisa terjadi karena harus ada kesepakatan bersama. “Jadi, harus ada omongan dahulu dari semua pihak, termasuk para mantan personel. Gak bisa sepihak saja. Saat ini, biar saja ini berjalan dan mengalir, everlasting, dengan tetap support dan nikmati semua karya-karya Boomerang yang pernah ada, ” imbuhnya.
Sementara itu, Faried Martin Badjeber, drummer Boomerang periode 1994-2020, menyampaikan hal yang senada. Jalannya Boomerang saat ini merupakan takdir yang harus diterima semuanya. “Secara pribadi, saya sangat respect terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan oleh para Boomers selama ini, termasuk mengadakan acara gathering setiap tahun untuk menjalin silaturahmi,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Faried, seharusnya para Boomers saat ini masih bersyukur karena para mantan personel Boomerang tetap berkarya di dunia musik. “Jadi, sekarang kalian banyak pilihan untuk bisa menikmati karya-karya kami (mantan personel Boomerang),” ungkapnya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan kepada para Boomers untuk saling menghargai karya-karya para mantan personel Boomerang saat ini. “Karena yang kami hasilkan ini butuh banyak effort, waktu, tenaga dan pikiran. Kita pun harus beretika di medsos, misalnya apabila dari kami ada yang sedang promosi karyanya, tidak perlu komentar yang negatif. Kalau tidak suka, ya tinggalkan saja,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Andi Babas selaku vokalis Boomerang periode 2014-2020 mengemukakan secara singkat, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Boomers yang hingga saat ini tetap berdiri, kompak, dan tetap terjalin silaturahminya. “Doakan saja, semoga Boomerang tetap menjadi band yang terbaik,” ucapnya.
Di lain pihak, istri mendiang Hubert Henry, Louretta menyatakan harapannya Boomerang bisa bangkit lagi. “Saya melihat dan merasakan, Boomerang telah menjadi darah daging dan spirit dari Mas Henry. Dia tetap berdiri untuk band ini (Boomerang), apapun kendalanya. Sebelum beliau wafat, memang menginginkan semuanya (mantan personel) bisa kembali, sehingga Boomerang tetap ada,” terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta yang juga anggota Boomers Indonesia, Marto Kijing menyampaikan, para mantan personel Boomerang diharapkan bisa menengok atau mengunjungi kembali ke rumahnya yang saat ini kosong, yakni Boomerang. Walaupun hanya sekadar bersih-bersih, sehingga rumah itu tak lagi kotor, bahkan jangan sampai rusak atau ambruk.
“Kami (Boomers) tetap menghargai apapun karya-karya yang dihasilkan oleh para mantan personel Boomerang. Memang takdirnya kalian saat ini seperti ini, jalan sendiri-sendiri. Kami tidak masalah, kami tetap nikmati. Tetapi syukur-syukur takdir nanti, terwujud seperti doa-doa yang diharapkan oleh para Boomers bahwa (mantan personel) Boomerang bisa bersatu lagi, dan semakin hebat,” ungkapnya.
Gathering Boomers Indonesia ke-12 pada tahun ini mengusung tema “Ada Rindu, Ada Tawa, dan juga Banyak Canda”. Serangkaian agenda antara lain diskusi hingga hiburan musik. Pada malam puncak acara, seluruh mantan personel yang hadir ikut jam session dengan para Boomers membawakan beberapa lagu hits Boomerang. Kegiatan ini dihadiri ratusan Boomers dari berbagai wilayah di Indonesia.
Boomerang merupakan grup musik rock asal Surabaya yang resmi berdiri sejak 8 Mei 1994. Sepanjang karier di industri musik, mereka telah menelurkan sebanyak 10 album, meliputi Boomerang (1994), K.O. (1995), Disharmoni (1996), Segitiga (1998), Xtravaganza (2000), Terapi Visi (2003), Urbanoustic (2004), Suara Jalanan (2009), Reboisasi (2012), dan Harmonis Tidak Seragam (2014). (Red/NR)