PPP Kab. Bogor Usung Bacaleg Milenial pada Pileg 2024

Bers1nar.Com I KAB. BOGOR – Bakal calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kab. Bogor siap bertarung pada Pemilu 2024. Partai berlambang Ka’bah ini pun kini bersolek, menepis predikat partai “kolot” Indonesia. Di Kab. Bogor, PPP mengusung 15 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) milenial pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kab. Bogor, Elly Rachmat Yasin menyebutkan, DPP PPP telah membuat aturan bagi seluruh pengurus partai di daerah agar memberikan kuota bagi Bacaleg milenial di setiap Daerah Pemilihan (Dapil).

“Untuk menghilangkan predikat sebagai partai kolot PPP membuat aturan kepada seluruh pengurus di wilayah untuk memberikan kuota 20 persen bagi anak muda atau milenial,” kata Elly kepada wartawan, Selasa (23/05/2023) kemarin. Namun menurutnya, PPP tak sembarang merekrut anak muda untuk masuk dan menjadi bacaleg. Ada beberapa tahapan hingga akhirnya mereka dinilai layak bertarung pada Pemilu 2024 nanti.

Elly menyebutkan jika Bacaleg milenial yang kini masuk di PPP Kabupaten Bogor, memiliki semangat yang kuat yang juga diharuskan bisa bersaing dengan incumben. “Incumben sudah punya jaringan sementara milenial membuka jaringan baru. Jadi dalam satu dapil itu ada yang sudah profesional dan ada yang muda juga, tetapi mereka harus bisa beriringan bersama tidak saling sikut tapi bekerjasama untuk memenangkan PPP,” tutur Elly.

Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, DPC PPP menargetkan sembilan sampai 10 kursi di DPRD. Hal tersebut seiring dengan jumlah kuota bacaleg di masing-masing Dapil terisi penuh. “Terlebih untuk dapil-dapil yang memiliki kuota besar seperti dapil 2, 3 dan 5 yang memiliki kuota 10 kursi. Dan kami meminta di dapil-dapil tersebut kita bisa meraih minimal 2 kursi,” ungkapnya.

Sementara itu, tim Pemenangan Pemilu (LP2) DPC PPP Kab. Bogor, Yuyud Wahyudin mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan pembekalan kepada bacaleg milenial. Hal itu agar para caleg muda ini bisa bersaing dan memiliki strategi yang matang dalam Pileg. “Rata-rata mereka masih awam di dunia politik, karena mereka baru terjun langsung. Sehingga memang diperlukan strategi-strategi khusus untuk melakukan pendekatan konsepsional untuk bisa bersaing di Pileg,” jelas Yuyud. (NP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *