Bogor, (MGA) – Ancaman resesi global membuat seluruh dunia ketar-ketir serta waspada, termasuk Indonesia. Dampaknya resesi tentu merembet ke ekonomi.
Para pengusaha di Tanah Air pun telah mengungkapkan, turunnya permintaan akan produksi barang mereka dari negara luar, terutama pasaran ke Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Dengan permintaan produksi yang menurun, tentu saja efek negatif berikutnya adalah perusahaan bakal membuat keputusan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan pekerja/buruhnya.
Ini yang membuat Hati Rhandy Lawrel memberikan tanah 2.8 H agar bisa bermanfaat untuk Buruh korban PHK dan Rakyat yang terdampak.
Saat dihubungi awak media Rhandy Lawrel menjelaskan maksudnya memberi Tanah seluas 2,8H kepada kawan kawan FSPRI (Federasi Serikat Pekerja Rakyat Indonesia ) agar bisa dikelola untuk buruh korban PHK dan masayarakat untuk mengembangkan Usaha dibidang UMKM ujarnya..
Sebelumnya pemerintah untuk menyerukan program UMKM dan ekonomi kerakyatan agar rakyat bisa usaha tanpa harus membayar uang sewa ruko yang mahal.(Frengky)